Komunikasi adalah "suatu proses dalam
mana seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi,
dan masyarakat
menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan
dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang
dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Unsur-Unsur
Komunikasi
1. Komunikator: orang yang menyampaikan pesan
2. Komunikan: orang yang menerima ide, pesan, pernyataan, dll
3. Pesan: ide atau keinginan dari komunikator yang didukung oleh lambang
4. Media: sarana atau saluran yang menunjang pesan
5. Efek atau feedback,
tanggapan dari pihak komunikan terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator
Jenis-Jenis
feedback:
a. zero feedback (pesan tidak dimengerti oleh komunikan)
b. positive feedback (pesan dimengerti oleh komunikan)
c. neutral feedback (respon yang tidak memihak/tidak mendukung ataupun
menentang)
d. negative feedback (respon yang bersifat merugikan atau menyudutkan
komunikator
Bentuk
Dasar Komunikasi
Komunikasi dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Misalnya, komunikasi tatap
muka, telepon, telegram, dll. Komunikasi terbagi menjadi 2 Jenis, yaitu,
Komunikasi Verbal dan Nonverbal. Mari kita bahas satu persatu :
1. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara,
sikap, dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata
(Bovee dan Thill, 2003:4). Komunikasi nonvebal sering juga disebut sebagai
bahasa diam (silent language). ahli antropologi mengatakan bahwa sebelum adanya
komunikasi verbal, masyarakat berkomunikasi nonverbal melalui gerakan tubuh
(body language).
Komunikasi nonverbal sangatlah kompleks. Dimana, kita mengekspresikan apa yang
ingin kita sampaikan melalui gerakan tubuh. Maka dari itu, sebagai seorang
komunikator untuk memahami komunikasi nonverbal, kita harus memahami seluk
beluk sosial budaya nya terlebih dahulu. Karena, komunikasi baru akan terjadi
secara efektif jika kita mempunyai kesamaan makna dengan komunikan. Maksud
disini, mengapa kita harus mengenal budayanya? karena, setiap daerah memiliki
budayanya sendiri2, misal di arab tanda acungan JEMPOL adalah tanda berhenti,
sedangankan di indonesia tanda acungan jempol adalah mengatakan OKE.
Menurut Mark Knap (dalam Cangara, 2004:100), fungsi
komunikasi nonverbal adalah :
1. Meyakinkan apa yang diucapkan (repetition)
2. menunjukan peraaan atau emosi yang tidak bisa
diutarakan dengan kata-kata (substitution)
3. menunjukan jati diri sehingga orang lain bisa
mengenalnya (identity)
4. menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasa
belum sempurna.
Dalam berbagai
studi, komunikasi verbal dikelompokan dalam beberapa bentuk (Cangara,
2004:101):
A. Kinesics, yaitu komunikasi verbal yang ditunjukan
dengan gerakan tubuh :
1. Emblems,
merupakan sebuah isyarat yang di buat oleh suatu budaya. Misalnya, V bagi orang
amerika merupakan Victory atau kemenangan
2. Illustrators, merupakan sebuah gerakan badan untuk
mengilustrasikan sesuatu. Misalnya, Tinggi badanya seseorang, Gemuk langsingnya
seseorang
3. Affect Display, Merupakan isyarat yangbiasanya timbul
karena pengaruh dari emosional seseorang. Misalnya wajah senang, wajah bete,
wajah sedih. Raut Muka juga mengisyaratkan suatu pesan.
4. Regulators, Suatu gerakantubuh yang biasanya terjadi di
daerah kepala, misalnya mengangguk, menggelengkan kepala.
5. Adaptory, suatu gerakan tubuh yang menunjukan
kejengkelan pada sesuatu. Misal menggerutu, menarik napas dalam2, mengepalkan
tinju.
B.
Gerakan Mata (eye gaze)
Siapa bilang mata tak dapat berbicara? Justru terkadang
mata lah yang paling menunjukan ekspresi seseorang. Apakah dia sedang sebal,
sedih, senang, terharu. Mata tak bisa bohong. Jika seseorang sedang suka pada
pasangannya, maka tatapannya akan terasa berbeda.
C.
Sentuhan (Touching)
Sentuhan adalah sebuah isyarat yang dilambangkan dengan
sentuhan badan. Ada tiga bentuk sentuhan badan :
1. Kinesthetic, merupakan isyarat yang menunjukan
kemesraan, atau keakraban.
2. Sociofugal, merupakan isyarat yang menunjukan awal mula
persahabatan.
3. Thermal, merupakan isyarat awal menunjukan
persahabatan, namun lebih intim, misalnya menepuk bahu, adu tinju, dll.
D.
Paralanguage
Paralanguage merupakan suatu isyarat yang timbul karena
adanya sebuah tekanan pada saat berbicara. sehingga pada saat si komunikator
berbicara, sang komunikan sudah mengerti apa yang sebenarnya ingin dibicarakan.
Contoh : ketika sang suami memanggil dengan mesra “sayaang..” maka sang istri
sudah mengetahui bahwa suaminya memanggil dia.
E. Diam
Diam juga merupakan bentuk komunikasi nonverbal. walaupun
bentuk komunikasi ini merupakan bentuk yang sangat sulit untuk di terka karena
bisa saja apa yang dipikirkan orang itu adalah negatif atau pun positif.
F. Postur Tubuh
Terkadang manusia mengartikan postur tubuh secara
“branding”. Bentuk Postur tubuh seseorang dapat dilihat dari 3 bentuk :
1. Ectomorphy, tingi kurus, dilambangkan orang yangemmpunyai
sikap ambisius, pintar dan kritis
2. Mesomorphy, bentuk tubuh yang tegap dan atletis
melambangkan orang tersebut cerdas, bersahabat, dan aktif
3. Endomorphy, bentuk tubuh pendek, bulat, dan gemuk,
melambangkan pribadi yang humoris, santai, dan cerdik.
G. Warna
Warna memberikan arti pada objek. Misal warna merah tanda
marah, putih suci.
H. Bunyi
Jika Paralanguage merupakan bentuk tekanan pada suara,
sedangkan bunyi adalah tekanan pada suatu benda yangmemiliki arti. Misal, tepuk
tangan tanda apresiasi, peluit parkir tanda berenti atau maju. dll.
I. Bau
Bau bisa melambangkan suatu pesan. Misalnya, wewangian
kosmetik akan berbeda dengan wewangian makanan.
2. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi dimana
disampaikan secara lisan atau tertulis yang menggunakan suatu bahasa. Bahasa
didefinisikan sebagai seperangkat kata yang disusun secara terstruktur sehingga
menjadi kalimat yang mempunyai arti. Komunikasi Verbal trbagi menjadi 2
Komunikasi lisan atau Oral Communication (berbicara dan mendengar), Komunikasi
Tertulis atau Written Communication (menulis dan membaca).
Jika kita
melihat bisnis dan komunikasi sebagai sama-sama suatu proses sosial, kita akan
sampai pada kesimpulan bahwa komunikasi adalah bisnis dan, sebaliknya, bisnis
adalah komunikasi. Artinya,
pada tingkatan gejala [fenomena], antara komunikasi dan bisnis merupakan gejala
yang terintegrasi. Tidak bisa dipisah-pisahkan.
Bisnis dan komunikasi sama-sama
memulai kegiatannya dengan melakukan proses produksi. Lebih jelasnya bisa
dijelaskan sbb :
Dalam komunikasi, yang
diproduksi dinamakan informasi; sedangkan dalam bisnis, yang diproduksi
adalah barang dan jasa. Dalam konteks tertentu, informasi juga termasuk
barang dan jasa. Misalnya : informasi lewat surat kabar, majalah,
televisi, dll.
Kemudian, bisnis dan komunikasi
menyampaikan produk tsb kepada pihak lain. Dalam komunikasi, pihak lain
bisa disebut communicator, audience, destination,
dst. Sementara dalam kegiatan bisnis pihak lain sering disebut konsumen, klien,
buyer, dst.
Komunikasi dan bisnis sama-sama
menimbulkan reaksi tertentu dan mempunyai hambatan-hambatan yang
spesifik.
Dengan cara berpikir di atas, kita
akan berusaha menjelajahi kajian-kajian yang relevan tentang hubungan bisnis
dengan komunikasi. Ada tiga kajian yang bisa kita telaah :
Kajian tentang kegiatan bisnis
dari perspektif komunikasi. Bagaimana sudut pandangan komunikasi
menerangkan gejala bisnis.
Kajian tentang kegiatan
komunikasi dari perspektif bisnis. Bagaimana sudut pandang bisnis dalam
menerangkan kegiatan komunikasi. Atau, secara sederhana, komunikasi
sebagai bisnis.
Kajian tentang faktor-faktor
eksternal dari keduanya yang turut terlibat dalam proses komunikasi maupun
bisnis.