Rabu, 07 Januari 2015

London Eye

The London Eye is a giant Ferris wheel on the South Bank of the River Thames in London. Also known as the Millennium Wheel, its official name was originally published as the British Airways London Eye, then the Merlin Entertainments London Eye, then the EDF Energy London Eye (between January 2011 and August 2014) and is currently called the London Eye. From late January 2015, the London Eye will be sponsored by Coca-Cola.
The london eye took 7 years to construct and was designed by a number of architects including, Mark Aparrowhawk, David Marks and Julia Barfield. More than 3 and a half million people every year go on the london eye and it can carry 800 people on every revolution. There are 32 capsules (one for each London burrough). The capsules are air-conditioned and seats are provided, although passengers are able to walk around.
I think London eye is very beautiful place, especially on winter.The london eye stands at strategic locations in london, jubile garden, close to big ben and being right on the edge of the thames river. While we step into the london eye tubes, we can see the city of london and surrounding areas such as buckingham palace, thames river.
By buying a ticket 10 poundsterling or Rp. 200.000, in 30 minutes you can see the view of metropolitan with the classic side. For people who are afraid of heights, this rides is not highly recomended. Each capsule can be step into by approximately 10 to 15 people. The most appropriate to ride the london eye is in the evening at dusk, the city of london looks to be more romantic when the city lights already burning.
At 135 m high, the London Eye is one of the tallest building in the city. It has already become an iconic London building. It provides a focal point for London’s New Year’s firework display and was light up in the coolours of the Union Jack to celebrate the wedding of Prince William and Kate Middleton. The spindle which holds the wheel weighta over 300 tonnes and is 23 metres high.


My Holiday

I want to tell you about my holiday, this is not the first time me and my family spend time in Puncak Pass Bogor maybe this the third time. My father always rented a villa during the holiday after the exam. I remembered the date is 23th dec 2012. We went to villa with a mini van because my family are many, there are my dad, my mom, my 2 older brother, me and my 2 younger sister. Yes we are seven.

We need 2 hours to got to the villa because not my family who want to spend the holiday on Puncak. After we arrived, my mom immediately told us to pack our stuff and then prepare for dinner.

First day, we went to swimming pool, I know in Puncak Pass the weather is very cold but my family still want to swim, so why i'm not joining. After swimming our parents already made a breakfast and thats really nice. The second day, My father invited us to join his party with his college friends.

Last day, before we go home.  we visited the safari park to see various kinds of animals, such as crocodile, bears, hippopotamus and there are birds of various regions in Indonesia. we also do not forget to feeds animals like girrafes, monkeys, zebra and many else. scary part is when my family car passing the lion cage.
Investigasi (Keracunan makanan)

Salah satu penyebab utama kematian dan kesakitan di Indonesia adalah penyakit yang disebabkan oleh pangan. Pangan merupakan jalur utama penyebaran patogen dan toksin yang diproduksi oleh mikroba patogen. Pangan juga dapat menimbulkan masalah serius jika mengandung racun akibat cemaran kimia, bahan berbahaya maupun racun alami yang terkandung dalam pangan, yang sebagian diantaranya menimbulkan KLB keracunan pangan.
Beberapa laporan keracunan pangan yang terjadi sebelumnya di Kabupaten Banggai, sebagian besar disebabkan karena kesalahan dalam proses pengolahan sehingga terkontaminasi bakteri (kuman) dan umumnya diderita oleh anak sekolah
KLB keracunan pangan adalah suatu kejadian dimana terdapat dua orang atau lebih yang menderita sakit dengan gejala-gejala yang sama atau hampir sama setelah mengkonsumsi sesuatu dan berdasarkan analisis epidemiologi terbukti makanan tersebut sumber keracunan.
Pada tanggal 01 Oktober 2011 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai menerima laporan Puskesmas Tangeban bahwa telah terjadi kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan di Desa Tangeban yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Tangeban. Jumlah penderita sebanyak 20 orang tanpa disertai kasus kematian, dengan gejala mual, muntah, sakit perut dan pusing. Semua kasus telah mendapatkan pengobatan dan 4 orang diantaranya rawat inap di Puskesmas.
Dari hasil investigasi diketahui bahwa semua kasus mengkonsumsi nasi kuning dan hanya beberapa anak yang mengkonsumsi makanan lainnya (snack) dan minum dari beberapa sumber air minum diantaranya air kantin dan air minum sekolah sehingga besar dugaan penyebab keracunan adalah nasi kuning. Di ketahui pula bahwa terdapat dua kantin yang menjual nasi kuning namun hanya anak yang makan disalah satu kantin tersebut yang menderita gejala keracunan. 

Bagi para orang tua untuk mengawasi anak-anak nya terutama yang masih bersekolah di sekolah dasar, mungkin dikarenakan kurangnya pengawasan dari para guru dan orang tua sehingga terjadi insiden ini. Disarankan untuk orang tua agar membawakan bekal yang sehat untuk para anak agar tidak jajan di pinggir jalan yang tidak diketahui bagaimana cara mengelolanya.

http://www.dinkes.sulteng.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=64:laporan-investigasi-klb-keracunan-pangan-di-sdn-1-tangeban-desa-tangeban-kecamatan-masama-kabupaten-banggai&catid=30:upt-survailance-data-dan-informasi-surdatin&Itemid=70
Interpretatif  ( Kenaikan harga sembako sudah tak wajar )

Bandung, Sabtu 8 juni 2013

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG  - Bupati Bandung, Dadang Naser, mengaku segera  menginstrusikan jajarannya untuk melakukan operasi pasar. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mengatasi kenaikan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional Kabupaten Bandung. Dadang menilai, harga sembako naik secara tak wajar. Pasalnya kenaikan harga BBM bersubsidi yang menjadi pemicu kenaikan harga bahan pokok belum terjadi. Pemkab Bandung akan segera melakukan upaya agar tidak menjadi beban bagi warga.
"Saya prihatin melihat kondisi seperti ini. Banyaknya harga pokok yang naik itu kan sangat memberatkan warga. BBMnya juga belum naik tapi harga pokok malah sudah naik. Kasihan para pedagang dan masyarakat," ujar Dadang, di Masjid Raya Alfathu Kompleks Pemkab Bandung, Jumat (7/6/2013). Para pengusaha, lanjut dia, harus bisa memberi perhatian kepada para pedagang atas dampak kenaikan harga ini. Pihaknya pun akan terus melakukan pemantauan.
"Kami akan mencari penyebab kenaikan harga ini. Bisa saja ada oknum yang memanfaatkannya dengan melakukan penimbunan. Kalau ada yang seperti itu akan kami tindak tegas," katanya. Kenaikan harga yang paling mencolok terjadi pada komoditas cabai merah keriting. Kemarin sudah mencapai Rp 33 ribu per kilogram. Padahal beberapa pekan lalu, harga cabai masih stabil di kisaran Rp 15 ribu per kilogram. Komoditas jengkol juga mengalami lonjakan yang fantastis. Jengkol yang biasa dijual Rp 14 ribu per kilogram, kemarin sudah mencapai  Rp 40 ribu per kilogram.
Harga ayam potong juga mengalami kenaikan harga. Pekan lalu, harga ayam potong inimasih Rp 20 ribu per kilogram. Kemarin harganya sudah mencapai Rp 28 ribu per kilogram. Namun, berbeda dengan daging ayam, harga daging sapi masih stabil, tetap pada kisaran Rp 85.000 per kilogram. Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Bandung, Saeful Bahri berencana akan melakukan pemanggilan kepada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bandung, untuk meminta keterangan terkait kenaikan harga bahan pokok. Pasalnya banyak warga yang mengeluhkan kenaikan harga ini.
"Nanti kami akan minta keterangan dari dinas terkait mengenai kenaikan harga. Sudah sangat memberatkan warga. Kalau harga bahan pokok naik ditambah harga BBM naik akan lebih memberatkan warga," tegasnya.Ia mengakui, kenaikan ini memang diakibatkan beberapa faktor. Seperti adanya rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintah pusat dan pengaruh cuaca yang tidak menentu."BBM memang jadi salah satu penyebabnya. Tapi selain itu, pengaruh cuaca juga menjadi pemicunya. Kita juga akan melakukan pemeriksaan ke lapangan. Karena ditakutkan ada oknum yang melakukan penimbunan," katanya.  
Sejumlah bahan kebutuhan pokok (sembako) dipasaran mulai mengalami kenaikan harga setelah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik. Kenaikan harga sembako seperti terjadi di Kediri, Jawa Timur (Jatim). Para pedagang mulai menaikkan harga sembako setelah biaya pengiriman barang juga mengalami kenaikan, akibat harga BBM naik. Harga sembako di Pasar Setono Betek, Kota Kediri, Jatim pagi tadi mulai mengalami kenaikan.
Pedagang sembako di daerah tersebut mengatakan, bahan pokok yang mengalami kenaikan harga di antaranya, cabai, telur, beras, minyak, serta kacang-kacangan. Menurutnya, kenaikan harga sembako tersebut terjadi setelah biaya pengiriman barang mengalami kenaikan akibat dampak dari kenaikan BBM. Dari sejumlah kebutuhan pokok tersebut, harga cabai mengalami kenaikan paling signifikan. Dari sebelumnya Rp40 ribu per kg, kini mencapai Rp55 ribu per kg.
Pedagang telur di Pasar Setono Betek mengatakan, untuk harga telur naik dari Rp15 ribu menjadi Rp17 ribu per kg. Sementara itu, harga kebutuhan pokok diprediksi akan terus mengalami kenaikan ketika para pedagang menerima kiriman stok barang yang baru. Warga pun berharap pemerintah dapat segera menstabilkan harga kebutuhan pokok setelah kenaikan harga BBM malam tadi yang dinilai cukup memberatkan beban mereka

http://www.jurnalmetro.com/harga-sembako-mulai-naik-setelah-bbm-naik/
http://www.tribunnews.com/regional/2013/06/08/kenaikan-harga-sembako-sudah-tak-wajar
Feature (Wisata Puncak Bogor)

Kawasan wisata bogor selalu dipenuhi pengunjung terutama pada akhir pekan, terutama para pengunjung dari daerah jakarta dan sekitarnya. Suasana yang sejuk dan indah membuat para wisatawan tidak pernah bosan untuk datang berulang kali. Tak bisa dipungkiri lagi kemacetan tak pernah bisa dihindari. Tak lengkap rasanya apabila datang ke puncak tanpa mengunjungi Taman Wisata Matahari. Taman Wisata Matahari adalah Arena rekreasi keluarga yang berlokasi di Jln. Raya Puncak km 77 Bogor.

Di tempat ini kita dapat menyewa villa apabila hanya ingin menikmati pemandangan dan kita juga bisa menyewa saung untuk piknik bersama sanak saudara. Tersedia pula fasilitas yang lengkap untuk semua anggota keluarga, seperti untuk anak-anak tersedia kolam renang, aneka wisata air, wisata sungai, paddle boat, mini boat, bumper boat, ATV off road, arena bermain anak dan kita bisa menyewa mobil atau motor safari untuk berkeliling arena taman matahari. Disamping banyaknya wahana bermain para wisatawan pun disuguhkan dengan panorama alam yang indah dengan suasana pengunjung yang kental. Tak heran, Taman Wisata Matahari juga menjadi salah satu pilihan tempat outbond di bogor.


Semua wahana dan fasilitas di Taman Wisata Matahari disajikan dengan harga yang sangat terjangkau.  Untuk harga tiket masuk pada hari senin – jumat dikenakan tiket terusan Rp. 6.000 dari jam 08.00 – 16.00 dan untuk hari sabtu/minggu(hari libur nasional) dikenakan tiket masuk Rp. 10.000, tiket terusan Rp. 15.000 dari jam 07.30 – 17.00 .  
Sejarah Jurnalistik

Sejarah Jurnalistik di Dunia

i.                   Pada masa Kerajaan Romawi Kuno

Sejarah Jurnalistik dimulaiJaman Romawi Kuno, pada masa pemerintahan Kaisar Julius Caesar (100-44 SM). Berbagai literatur tentang sejarah jurnalistik senantiasa merujuk pada “Acta Diurna”.

“Acta Diurna”, yakni papan pengumuman (sejenis majalah dinding atau papan informasi sekarang), diyakini sebagai produk jurnalistik pertama; pers, media massa, atau surat kabar harian pertama di dunia. Julius Caesar pun disebut sebagai “Bapak Pers Dunia”.

Sebenarnya, Caesar hanya meneruskan dan mengembangkan tradisi yang muncul pada permulaan berdirinya kerajaan Romawi. Saat itu, atas peritah Raja Imam Agung, segala kejadian penting dicatat pada “Annals”, yakni papan tulis yang digantungkan di serambi rumah. Catatan pada papan tulis itu merupakan pemberitahuan bagi setiap orang yang lewat dan memerlukannya.

Saat berkuasa, Julius Caesar memerintahkan agar hasil sidang dan kegiatan para anggota senat setiap hari diumumkan pada “Acta Diurna”. Demikian pula berita tentang kejadian sehari-hari, peraturan-peraturan penting, serta apa yang perlu disampaikan dan diketahui rakyatnya. Papan pengumuman itu ditempelkan atau dipasang di pusat kota yang disebut “Forum Romanum” (Stadion Romawi) untuk diketahui oleh umum.

Berita di “Acta Diurna” kemudian disebarluaskan. Saat itulah muncul para “Diurnarii”, yakni orang-orang yang bekerja membuat catatan-catatan tentang hasil rapat senat dari papan “Acta Diurna” itu setiap hari, untuk para tuan tanah dan para hartawan.

Dari kata “Acta Diurna” inilah secara harfiah kata jurnalistik berasal yakni kata “Diurnal” dalam Bahasa Latin berarti “harian” atau “setiap hari.” Diadopsi ke dalam bahasa Prancis menjadi “Du Jour” dan bahasa Inggris “Journal” yang berarti “hari”, “catatan harian”, atau “laporan”. Dari kata “Diurnarii” muncul kata “Diurnalis” dan “Journalist” (wartawan).


ii.                 Pada masa Islam

Dalam sejarah Islam, cikal bakal jurnalistik yang pertama kali di dunia adalah pada zaman Nabi Nuh. Saat banjir besar melanda kaumnya, Nabi Nuh berada di dalam kapal beserta sanak keluarga, para pengikut yang saleh, dan segala macam hewan. Untuk mengetahui apakah air bah sudah surut, Nabi Nuh mengutus seekor burung dara ke luar kapal untuk memantau keadaan air dan kemungkinan adanya makanan. Sang burung dara hanya melihat daun dan ranting pohon zaitun yang tampak muncul ke permukaan air. Ranting itu pun dipatuk dan dibawanya pulang ke kapal. Nabi Nuh pun berkesimpulan air bah sudah mulai surut. Kabar itu pun disampaikan kepada seluruh penumpang kapal. Atas dasar fakta tersebut, Nabi Nuh dianggap sebagai pencari berita dan penyiar kabar (wartawan) pertama kali di dunia. Kapal Nabi Nuh pun disebut sebagai kantor berita pertama di dunia.

iii.              Masa Perkembangan Kertas
Cina
Pada abad 8 M., tepatnya tahun 911 M, di Cina muncul surat kabar cetak pertama dengan nama “King Pau” atau Tching-pao, artinya “Kabar dari Istana”. Tahun 1351 M, Kaisar Quang Soo mengedarkan surat kabar itu secara teratur seminggu sekali.
Arab
Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ketangan orang-orang Arab pada masa Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Sungai Talas pada tahun 751 Masehi dimana para tawanan-tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang Arab sehingga dizaman Abbasiyah, muncullah pusat-pusat industri kertas baik di Baghdad maupun Samarkand dan kota-kota industri lainnya,
kemudian menyebar ke Italia dan India lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol serta ke seluruh dunia.
iv.              Masa Perkembangan Mesin Cetak
Bentuk pencetakan yang sangat sederhana dapat ditemukan di Cina dan Korea sekitar tahun 175 AD. Tampilan yang terbalik di atas kayu, dan kemudian perunggu telah dibuat pada tahun ini. Alat ini kemudian dibubuhi tinta kemudian ditempatkan di atas secarik kertas dan digosok dengan lembut menggunakan sebuah tongkat bambu.
Terobosan besar datang sekitar tahun 1440 oleh Johannes Gutenberg dari kota Mainz, Jerman. Gutenberg menciptakan sebuah metode pengecoran potongan-potongan huruf di atas campuran logam yang terbuat dari timah. Potongan-potongan ini dapat ditekankan ke atas halaman berteks untuk percetakan. Metode penemuan pencetakan oleh Gutenberg secara keseluruhan bergantung kepada beberapa elemennya diatas penggabungan beberapa teknologi dari Asia Timur seperti kertas, pencetakan dari balok kayu dan mungkin pencetakan yang dapat dipindahkan, ciptaan Bi Shen, ditambah dengan permintaan yang meningkat dari masyarakat Eropa untuk pengurangan harga buku-buku yang terbuat dari kertas. Metode pengetikan ini bertahan selama sekitar 500 tahun.
Pada tahun 1424, perpustakaan Universitas Cambridge hanya memiliki 122 buku masing-masing mempunyai nilai setara dengan sebuah pertanian atau kebun anggur. Permintaan untuk buku-buku ini didorong dengan naiknya tingkat melek huruf di antara orang-orang kelas menengah dan mahasiswa di Eropa Barat. Pada saat itu, Renaissance masih dalam awal perkembangannya dan masyarakat lambat laun menghilangkan kemonopolian pendeta atas tingkat melek huruf.
Pada saat pencetakan dari balok kayu tiba di Eropa kira-kira pada saat yang bersamaan dengan tibanya kertas, metode ini tidak secocok metode yang digunakan di Timur untuk komunikasi sastra. Pencetakan blok lebih serasi untuk penulisan Cina karena posisi hurufnya tidak kritis, tetapi keberadaan lebih dari 5.000 huruf dasar membuat teknologi orang peran dasar membuat teknologi cetakan Cina yang dapat berpindah-pindah menjadi tidak efisien dan secara ekonomi tidak praktis, dalam istilah keuntungan untuk penerbit buku Cina Kuno. Hal ini berbeda dengan abjad bahasa Latin, kebutuhan akan penjajaran barisan yang tepat dan sebuah karakter yang sederhana menempatkan cetakan yang dapat dipindah-pindahkan sebagai kemajuan luar biasa untuk masyarakat Barat.
Penggunaan mesin cetak merupakan sebuah kunci perbedaan teknologi yang memberikan penemu Eropa keuntungan atas rekanan mereka yang berasal dari Cina, yaitu mesin cetak yang berbasis sekrup yang digunakan dalam produksi anggur dan minyak zaitun. Hal ini merupakan kecanggihan mesin kira-kira pada tahun 1000, alat yang digunakan untuk mengaplikasikan tekanan di atas bidang yang datar merupakan alat yang biasa digunakan di Eropa.

v.                 Johannes Gutenberg
Johannes Gensfleisch zur Laden zum Gutenberg (sekitar 1398 - 3 Februari 1468) adalah seorang pandai logam dan pencipta berkebangsaan Jerman yang memperoleh ketenaran berkat sumbangannya di bidang teknologi percetakan pada tahun 1450-an, termasuk aloy logam huruf (type metal) dan tinta berbasis-minyak, cetakan untuk mencetak huruf secara tepat, dan sejenis mesin cetak baru yang berdasarkan pencetak yang digunakan dalam membuat anggur.
Tradisi menamainya sebagi pencipta movable type di Eropa, suatu perbaikan sistem pencetakan blok yang sudah digunakan di wilayah tersebut. Dengan mengombinasikan unsur-unsur ini dalam suatu sistem produksi, ia memungkinkan terjadinya pencetakan materi tertulis secara cepat, serta terjadinya ledakan informasi di Eropa Renaisans.
Karya utamanya, Alkitab Gutenberg (juga dikenal sebagai Alkitab 42 baris), telah diakui memiliki estetika dan kualitas teknikal yang tinggi.

vi.              Masa Perkembangan Koran

Inggris
Surat kabar pertama yang masih sederhana terbit pada tahun 1621. Memasuki tahun 1665, hadir di Oxford surat kabar yang dianggap sebagai benar-benar surat kabar yang terbit secara teratur yaitu Oxford Gazette. Beberapa bulan kemudian ketika pemerintahan pindah ke London, surat kabar tersebut berubah namanya menjadi London Gazette. Surat kabar tersebut menggunakan dua kolom untuk pertama kalinya. Sedangkan di Amerika, baru ada surat kabar pertama bagi warga utara, yaitu Publick Occurrences Both Foreign and Domestick pada tahun 1690 di Boston.
Memasuki abad ke-17, surat kabar mulai mengalami perkembangan yang menakjubkan. Salah satu indikasinya adalah lahirnya surat kabar harian pertama bernama The Daily Courant pada tahun 1702 di London. Selanjutnya, di London pula, pada tahun 1754, The Daily Advertiser tercatat sebagai surat kabar pertama yang berformat empat kolom. Seakan tak mau kalah, di Perancis dan di Amerika Serikat pun hadir surat kabar harian yang pertama yaitu Journal de Paris dan Pennsylvania Packet (sumber lain menyebutnya Pennsylvania Evening Post), masing-masing pada tahun 1777 dan tahun 1784.
Meskipun demikian, sampai tahun 1830-an, surat kabar masih relatif mahal harganya dan hanya dibaca oleh golongan elit, serta para politikus. Barulah pada tahun 1833, surat kabar bertransformasi menjadi lebih terjangkau bagi kalangan luas. Perkembangan teknologi percetakanlah yang telah mengakibatkan proses pencetakan semakin cepat, sehingga surat kabar semakin memasyarakat karena harganya murah. Surat kabar New York Sun yang diterbitkan oleh Benjamin Day pada tahun 1833 harganya hanya berkisar satu sen dolar (satu penny) dan mudah didapat dari penjaja di pinggir jalan. Surat kabar tersebut menandai era surat kabar sebagai media massa, dan karena murahnya harga sebuah surat kabar era itu disebut The Penny Press.

Jerman
Setelah ditemukan alat cetak pertama kali pada tahun 1440 jurnalisme dianggap sudah diketemukan. Dengan ditemukan alat cetak penyebaran lembar-lembar pengumuman pemberitaan semakin mudah.
Surat kabar yang terbit secara teratur pertama kali muncul di Jerman pada tahun 1609 bernama Aviso di Wolfenbuttel dan Relation di Strasbourg.  Setelah itu bermunculan surat-surat kabar di berbagai negara semisal Belanda, Perancis, Inggris, dan Italia. Sedangkan surat kabar yang menjadi pelopor terbit secara harian adalahEinkommende Zeitung di Lepizig, Jerman.


vii.            Pulitzer Award

Penghargaan yang dianggap tertinggi dalam bidang jurnalisme cetak di Amerika Serikat. Penghargaan ini juga diberikan untuk pencapaian dalam bidang sastra dan gubahan musik. Penghargaan Pulitzer pertama diberikan pada 4 Juni 1917, dan sejak beberapa waktu lalu, mulai diumumkan setiap tahunnya pada bulan April.
Penerima penghargaan ini dipilih oleh sebuah badan independen yang secara resmi diatur oleh Columbia University Graduate School of Journalism (Sekolah Jurnalisme Universitas Columbia) di Amerika Serikat. Penghargaan ini diciptakan oleh Joseph Pulitzer, seorang jurnalis dan penerbit surat kabar Hungaria-Amerika pada akhir abad ke-19.
Penghargaan diberikan dalam kategori-kategori yang berhubungan dengan jurnalisme, kesenian dan surat-surat. Hanya laporan yang diterbitkan dan foto-foto hasil karya surat kabar atau organisasi berita harian yang berbasis di Amerika Serikat saja yang berhak menerima penghargaan jurnalisme.

Sejarah Jurnalistik di Indonesia
      I.            Pada Zaman Belanda
Pada tahun 1828 di Jakarta diterbitkan Javasche Courant yang isinya memuat berita- berita resmi pemerintahan, berita lelang dan berita kutipan dari harian-harian di Eropa. Sedangkan di Surabaya Soerabajash Advertentiebland terbit pada tahun 1835 yang kemudian namanya diganti menjadi Soerabajash Niews en Advertentiebland.
Di semarang terbit Semarangsche Advertentiebland dan Semarangsche Courant. Di Padang surat kabar yang terbit adalah Soematra courant, Padang Handeslsbland dan Bentara Melajoe. Di Makassar (Ujung Pandang) terbit Celebe Courant dan Makassaarch Handelsbland. Surat- surat kabar yang terbit pada masa ini tidak mempunyai arti secara politis, karena lebih merupakan surat kabar periklanan. Tirasnya tidak lebih dari 1000-1200 eksemplar setiap kali terbit. Semua penerbit terkena peraturan, setiap penerbitan tidak boleh diedarkan sebelum diperiksa oleh penguasa setempat.
Pada tahun 1885 di seluruh daerah yang dikuasai Belanda terdapat 16 surat kabar berbahasa Belanda, dan 12 surat kabar berbahasa melayu diantaranya adalah Bintang Barat, Hindia-Nederland, Dinihari, Bintang Djohar, Selompret Melayudan Tjahaja Moelia, Pemberitaan Bahroe (Surabaya) dan Surat kabar berbahasa jawa Bromartani yang terbit di Solo
    II.            Pada Zaman Jepang
Ketika Jepang datang ke Indonesia, surat kabar-surat kabar yang ada di Indonesia diambil alih pelan-pelan. Beberapa surat kabar disatukan dengan alasan menghemat alat- alat tenaga. Tujuan sebenarnya adalah agar pemerintah Jepang dapat memperketat pengawasan terhadap isi surat kabar. Kantor berita Antara pun diambil alih dan diteruskan oleh kantor berita Yashima dan selanjutnya berada dibawah pusat pemberitaan Jepang, yakni Domei.
Wartawan-wartawan Indonesia pada saat itu hanya bekerja sebagai pegawai, sedangkan yang diberi pengaruh serta kedudukan adalah wartawan yang sengaja didatangkan dari Jepang. Pada masa itu surat kabar hanya bersifat propaganda dan memuji-muji pemerintah dan tentara Jepang.
 III.              Pada Zaman Perjuangan Kemerdekaan
Seperti juga di belahan dunia lain, pers Indonesia diwarnai dengan aksi pembungkaman hingga pembredelan. Haryadi Suadi mencatat, pemberedelan pertama sejak kemerdekaan terjadi pada akhir 1940-an. Tercatat beberapa koran dari pihak Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang dianggap berhaluan kiri seperti Patriot, Buruh, dan Suara Ibu Kota dibredel pemerintah. Sebaliknya, pihak FDR membalas dengan membungkam koran Api Rakjat yang menyuarakan kepentingan Front Nasional. Sementara itu pihak militer pun telah memberedel Suara Rakjat dengan alasan terlalu banyak mengkritik pihaknya.
Pada tanggal 1 Oktober 1945 terbit Harian Merdeka sebagi hasil usaha kaum Buruh De Unie yang berhasil menguasai percetakan. Pada saat revolusi fisik itu jurnalistik Indonesia mempunyai fungsi yang khas. Hasil karya wartawan bukan lagi bermanfaat bagi konsumsi pembaca di daerah pedalaman, tetapi juga berguna bagi prajurit-prajurit dan laskar-laskar yang berjuang di Front. Berita yang dibuat para wartawan bukan saja mengobarkan semangat berjuang membela kemerdekaan, tetapi sekaligus sebagai alat pemukul terhadap hasutan-hasutan pihak Belanda yang disiarkan melalui berbagai media massanya.
Pada tanggal 1 Januari 1950 berlakulah UUD RIS, tetapi pada tanggal 15 Agustus 1950 RIS dibubarkan, dan Indonesia menjadi Republik Kesatuan dengan UUDS. Pada waktu itu yakni waktu pengakuan kedaulatan sampai tahun 1959 yaitu munculnya doktrin demokrasi terpimpin yang kemudian disusul dengan ajaran Manipol Usdek, kebebasan pers banyak digunakan untuk saling mencaci-maki dan memfitnah lawan politik dengan tujuan agar lawan politiknya itu jatuh namanya dalam pandangan khalayak.
Antara tahun 1955 sampai 1958 dengan UU No. 23 tahun 1954 banyak surat kabar yang dibredel, banyak pula wartawan yang ditangkap dan ditahan. Tanggal 1 Oktober 1958 dapat dikatakan sebagai tanggal matinya kebebasan pers Indonesia. Sesudah Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959, pihak penguasa berturut-turut mengeluarkan peraturan untuk lebih mengetatkan kebebasan terhadap pers. Persyaratan untuk mendapatkan SIT diperkeras. Baru beberapa bulan peraturan itu berjalan, kemudahan lahir peraturan baru yang lebih mempersempit ruang gerak para wartawan yang hendak mengeluarkan pendapatnya dan pikirannya.
Departemen Penerangan mengeluarkan peraturan yang menyatakan bahwa surat kabar atau majalah harus didukung oleh suatu partai politik atau tiga organisasi massa. Surat kabar di daerah yang semula masih dibenarkan memakai nama berbeda dengan organ resmi dari induk tempat ia berafiliasi di Pusat harus mengubah namanya sehingga sama dengan organnya di Jakarta. Akibat peraturan itu dapat dibayangkan bagaimana corak jurnalistik Indonesia pada waktu itu, ruang para wartawan dipersempit, keterampilan dikekang, daya pikir ditekan. Tahun 1966 bagi sejarah pers Indonesia merupakan tahun penting karena pada tahun itulah dikeluarkannya UU No. 11 tahun 1966 tentang ketentuan-ketentuan pokok pers.
Ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas, sejarah perkembangan pers dan jurnalistik Indonesia sejak saat itu menggembirakan dan membanggakan kita. Pada tahun 1988 tercatat ada 263 penerbitan pers, pada tahun 1992 jumlah tersebut meningkat menjadi 277 penerbitan pers.
 IV.            Pada Zaman Soeharto
Selama dua dasawarsa pertama Orde Baru, 1965–1985, kebebasan jurnalistik di Indonesia, memang bisa disebut lebih banyak bersinggungan dengan dimensi, unsur, nilai, dan roh ekonomi daripada dimensi politik. Sebagai sarana ekonomi, pers dapat hidup dengan subur tetapi sebagai wahana ekspresi, penyalur pendapat umum, pengemban fungsi kontrol sosial, pers Indonesia dihadapkan pada berbagai pembatasan dan tekanan dari pihak penguasa pusat dan daerah. Orde Baru sangat menyanjung ekonomi namun membenci politik. Sepanjang 1980, fungsi pers masih mengalami penciutan, bersamaan dengan pengetatan pengendalian oleh pemerintah terhadap kegiatan politik dalam masyarakat. Fungsi utama pers sebagai komunikator informasi telah mengalami kemunduran sehingga yang lebih menonjol adalah fungsinya yang lain sebagai sarana hiburan. Pers mengalami kepincangan terutama dalam bidang pendidikan politik.
Kebebasan jurnalistik, kebebasan pers, dalam dua dari tiga dasawarsa kekuasaan monolitik Orde Baru, hanya lebih banyak memunculkan kisah sedih daripada kisah sukses yang sejalan dengan amanat para pendiri bangsa seperti dinyatakan dengan tegas dalam Pasal 28 UUD 1945. Disebut sebagai era pers tiarap Orde Baru. Hanya dengan tiarap, dengan mengendap-endap pers kita diharapkan bisa tetap bertahan hidup. Strategi inilah yang dipilih sebagian pers nasional untuk meloloskan diri dari jebakan-jebakan kematian. Orde Baru pun akhirnya tumbang pada 21 Mei 1998, lahirlah kemudian apa yang disebut Orde Reformasi.
    V.           Pada Zaman Reformasi
Kebebasan jurnalistik berubah secara drastis menjadi kemerdekaan jurnalistik. Terjadi euforia di mana-mana kala itu.
Secara yuridis, UU Pokok Pers No 21/1982 pun diganti dengan UU Pokok Pers No 40/1999. Dengan undang-undang baru dan pemerintahan baru, siapa pun bisa menerbitkan dan mengelola pers. Siapa pun bisa menjadi wartawan dan masuk organisasi pers mana pun. Hal ini ditegaskan pada Pasal 9 ayat (1) UU Pokok Pers No 40/1999, setiap warga negara Indonesia dan negara berhak mendirikan perusahaan pers. Ditegaskan lagi pada ayat (2), setiap perusahaan pers harus berbentuk badan hukum Indonesia.
Kewenangan pers nasional itu sendiri sangat besar. Menurut Pasal 6 Pokok Pers No. 40/1999, pers nasional melaksanakan peranan: (1) memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui, (2) menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum dan hak asasi manusia, serta menghormati kebhinekaan, (3) mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat, dan benar, (4) melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhdap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum, dan (5) memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

Dalam era reformasi, kemerdekaan pers benar-benar dijamin dan diperjuangkan. Semua komponen bangsa memiliki komitmen yang sama: pers harus hidup dan merdeka. Hidup, menurut kaidah manajemen dan perusahaan sebagai lembaga ekonomi. Merdeka, menurut kasidah demokrasi, hak asasi manusia, dan tentu saja supremasi hukum.

http://musashimiyasaki.wordpress.com/category/artikel/sekedar-tau/
http://yavisnuruzzaman.blogspot.com/2013/01/jurnalistik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Penghargaan_Pulitzer
http://homework-uin.blogspot.com/2009/12/sejarah-jurnalistik.html
http://javagoes2uk.wordpress.com/2015/01/02/tugas-jurnalistik-sejarah-jurnalistik-penemuan-kertas-penemuan-mesin-cetaktik-dan-awal-mula-perkembangan-jurnalistik-di-indonesia/
http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/2010/10/asal-usul-kertas-dan-pembuatannya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_cetak
http://id.wikipedia.org/wiki/Johannes_Gutenberg