Kamis, 12 Desember 2013

Hubungan teknologi dan kemiskinan

1.      Teknologi
Adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barng-barang yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia.
Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam berperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon dan internet. Telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi  secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai. Pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung  sepanjang sejara, dari pentungan sampai senjata nuklir.
Teknologi telah mempengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi ( termasuk ekonomi global masa kini ) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebu pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan dan merusak bumi dan lingkungannya.
Definisi teknologi menurut  Poerbahawadja Harahap, teknologi adalah ilmu yang menyelidiki cara-cara kerja di dalam tehnik dam ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik-pabrik dan industri-industri
Definisi teknologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 1158), teknologi adalah metoode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan dan keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia.
Dalam Random House Dictionary seperti dikutip Naisbitt (2002 : 46) teknologi adalah sebagai benda, sebuah objek, bahan dan wujud yang jelas-jelas berbeda dengan manusia.
Menurut Miarso (2007 : 62) teknologi adalah proses yang meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk, produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian internal dari suatu sistem.

2.      kemiskinan
adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaianm tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun kemiskinan dapat disebabkan sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subjektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari studi ilmiah yang telah mapan, dll.
Kemiskinan bisa dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang kosisten, tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat atau negara.
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan :
·         penyebab individual atau pantologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dan perilaku pilihan, atau kemampuan dari si miskin. Contoh perilaku dan pilihan adalah penggunaan keuangan tidak mengukur pemasukan
·         penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan keuangan keluarga
·         penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar. Individu atau keluarga yang mudah tergoda dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
·         Penyebab agensi yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh dari aksi orang lain adlah gaji atau honor yang dikendalikan oelah orang atau pihak lain. Contoh lainnya adalah perbudakan.
·         Penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan haril dari struktur sosial.

3.      Dapat kita simpulkan bahwa teknologi dan kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas. Perubahan teknologi yang cepat dapat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan sosial yang fundamental. Sebab kemiskinan disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan mekanisme pasar. Kesemuanya merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem kemasyarakatan termasuk didalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.







Pertentangan Sosial dan Integrasi di Masyarakat

1.      Pertentangan Sosial
Suatu kegiatan yang menentang ilmu – ilmu sosial yang biasanya terjadi karena kesalah pahaman. Contoh pertentangan sosial adalah tauran, kerusuhan, perang antar suku dan banyak lagi. Contoh yang paling sering kita lihat adalah tauran antar pelajar, tauran yang sering terjadi biasanya di dasari oleh keinginan untuk menguasai suatu tempat atau daerah atau bahkan suatu barang. Pertentangan sosial juga biasanya terjadi dalam kehidupan rumah tangga yaitu KDRT mulai dari tahun 2000 kasus KDRT sering terjadi di indonesia. Sebenarnya pertentangan sosial bisa saja dihilangkan dengan cara saling percaya, terbuka dan saling pengertian, karena itu sikap yang harus kita tanam sejak kecil.
  
2.      Integrasi di kalangan masyarakat
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur – unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.
Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan dimana kelompok –kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformatis terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing – masing.integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
·         Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
·         Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur – unsur tertentu
Suatu integrasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan atau persoalan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Penganut konflik berpendapat bahwa msyarakat terintegrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan diantara berbagai kelompok.
Integrasi sosial akan terbentuk di kalangan masyarakat apabila sebagia        n besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas – batas teritorial, nilai – nilai, dan pranata – pranata sosial.
Bentuk integrasi sosial : Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertaya ciri khas kebudayaan asli dan Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur – unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.
Faktor – faktor Pendorong
a.       Faktor internal : kesadaran diri sebagai makhluk sosial, tuntutan kebutuhan,jiwa dan semangat gotong royong
b.      Faktor eksternal : tuntutan perkembangan zaman, persamaan kebudayaan,  terbukanya kesempatan berapartisipasi dalam kehidupan bersama, persamaan visi misi dan tujuan, sikap toleransi, adanya konsensus nilai dan adanya tantangan dari luar
c.       Homogenitas kelompok
d.      Besar kecilnya kelompok
e.       Mobilitas geografi
f.       Efektivitas komunikasi
g.      Integrasi antara dua hati
Syarat berhasilnya integrasi sosial :
a.       untuk meningkatkan integrasi sosial, maka pada diri masing – masing harus mengendalikan perbedaan atau konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
b.      Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya

1.      Hidup bermasyarakat yaiu sebuah hubungan antar individu-individu maupun antar kelompok dan golongan yang terjadi dalam proses kehidupan. Hidup bermasyarakat juga berarti kehidupan dinamis, dimana setiap anggota masyarakat saling berinteraksi. Hubungan antar individu ini pun  diikat oleh ikatan yang berupa norma serta nilai0nilai yang telah dibuat bersama para anggota. Norma dan nilai-nilai inilah yang menjadi alat pengendali agar para anggota masyarakat tidak terlepas dari rel ketentuan yang telah disepakati itu. Solidaritas, toleransi dan tenggang rasa adalah bukti kuatnya ikatan itu. Sakit salah satu anggota masyarakat akan dirasakan oleh anggota masyarakat lainnya. Dari hubungan seperti itulah lahir keharmonisan dalam hidup bermasyarakat.
Pada kenyataanya tidak semua masyarakat membentuk sebuah harmonisasi. Pada kondisi-kondisi tertentu hubungan antara masyarakat diwarnai berbagai persamaan. Namun sering juga didapati perbedaan-perbedaan, bahkan pertentangan dalam masyarakat. Hal-hal seperti itulah yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah pertentangan sosial dan integrasi masyarakat. Dimana ada suatu kelompok yang tidak menyukai kelompok lain, sehingga menimbulkan suatu perselisihan diantara mereka. Banyak sekali pertentangan sosial yang terjadi di dunia ini.
Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi diantara kesatuan sosila dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda ( cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan diantara berbagai kelompok.



Agama dan Mayarakat

1.      Agama
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Kata “Agama” berasal dari Bahasa Sansekerta, agama yang berarti tradisi. Kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti “mengikat kembali”. Maksudnya dengan bereligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Emile Durkham mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.
Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa di luar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri. Misal Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kamisama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang MahaKuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige, dan lain-lain.
Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri, yaitu :
·         Menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan dan
·         Menaati segenap ketetapan , aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari tuhan.
Dengan demikian, agama adalah penghambaan manusia kepada tuhannya. Dalam ppengertian agama terdapat 3 unsur ialah manusia, penghambaan, dan Tuhan. Maka suatu paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat disebut agama.
Lebih luasnya lagi, agama juga bisa diartkan sebagai jalan hidup. Yakni bahwa seluruh aktivitas lahir dan batin pemeluknya diatur oleh agama yang dianutnya. Bagaimana kita makan, bagaimana kita bergaul, bagaimana  kita beribadah, dan sebagainya ditentukan oleh aturan atau tata cara agama.
Unsur –unsur
Menurut Leight, Keller dan Calhoun agama terdiri dari beberapa unsur pokok :
·         Kepercayaan agama, yakni suatu prinsip yang dianggap benar tanpa ada keraguan lagi
·         Simbol agama, yakni identitas agama yang dianut umatnya
·         Praktik keagamaan, yakni hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan-Nya, dan hubungan horizontal atau hubungan antarumat beragama sesuai dengan ajaran agama
·         Pengalaman keagamaan, yakni berbagai bentuk pengalaman keagamaan yang dialami oleh penganut-penganut secara pribadi
·         Umat beragam, yakni penganut masing-masing agama
Fungsi
·         Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok
·         Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia
·         Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah
·         Pedoman mengungkapkan rasa kebenaran
·         Pedoman perasaan keyakinan
·         Pedoman kebenaran
·         Pengungkapan estetika (keindahan)
·         Pedoman rekerasi dan hiburan
·         Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama

1.      Masyarakat
Sebagai terjemahan istilah society adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem tertutu ( atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata masyarakat sendiri berakar dari kata dalam bahasa arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh TaqyuddinAn-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran , perasaan, serta sistem atau aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Kata society berasal dari bahasa latin. Societa yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.

2.      Hubungan antara agama dan masyarakat
Telah kita ketahui di indonesia memiliki banyak sekali budaya dan adat istiadat yang juga berhubungan dengan masyarakat dan agama. Dari berbagai budaya yang ada di indonesia dapat dikaitkan hubungannya dengan agama dan masyarakat dalam melestarikan budaya. Sebagai contoh budaya ngaben yang merupakan upacara kematian bagi umat hindu di bali yang samapai sekarang masih terjaga kelestariannya. Hal ini membuktikan bahwa agama mempunyai hubungan erat dengan budaya sebagai patokan utama dari masyarakat untuk selalu menjalankan perintah agama dan melestarikan kebudayaannya. Selain itu masyarakat juga turut mempunyai andil yang besar dalam melestarikan kebudayaan.
Selain itu ada juga hubungan lainnya, yaitu menjaga tatanan kehidupan. Maksudnya hubungan agama dalam kehidupan jika dipadukan dengan budaya dan masyarakat akan membentuk kehidupan yang harmonis, karena ketiganya mempunyai keterkaitan yang erat satu sama lain. Sebagai contoh jika kita rajin beribadah dengan baik dan taat dengan peraturan yang ada, hati dan pikiran kita pasti akan tenang dan dengan itu kita dapat membuat keadaan menjadi lebih baik.

3.      Dimensi komitmen agama
Masalah-masalah yang terjadi pada pengertian agama itulah yang menimbulkan beberapa komitmen suatu dimensi dalam beragama, karena dimensi suatu agama itulah menunjukan suatu jati diri seseorang dalam memeluk suatu keyakinan nya. Komitmen dimensi agama itu diutarakan sebagai berikut :
·         Dimensi Keyakinan ( ideological involvement )
·         Dimensi Konsekuensi ( consequential involvement )
·         Dimensi Pengetahuan ( intellectual involvement )
·         Dimensi Perasaan ( experience involvement )
·         Dimensi Ritual ( ritual involvement )




Senin, 11 November 2013

Pelapisan sosial dan Kesamaan derajat

1.      Pelapisan sosial
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Stratifikasi sosial menurut Pitirim A. Sorokin mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
Stratifikasi sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
Stratifikasi sosial menurut Horton dan Hunt adalah sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat
Stratifikasi sosial menurut Soerjono Soekanto adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.

Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut :
·         Ukuran kekayaan ( materi atau kebendaan ) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat kedalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaian, maupun kebiasaan dalam berbelanja, serta kemampuan dalam berbagi kepada sesama.
·         Ukuran kekuasaan dan wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial. Ukuran kekuasaan tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang kaya dalam masyarakat mampu menguasai orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya.
·         Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakat. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
·         Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan, penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik ( kesarjanaan ), atau profesi yang disandang seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktor dan lain-lain. Namun sering timbul akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya.

2.      Kesamaan derajat
Adalah suatu sifat yang menghubungkan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara. Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan satu sama lain. Pelapisan sosial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan kesamaan derajat adalah suatu yang membuat  bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara kalanganatas dan kalangan bawah.

3.      Massa
Massa atau crowd adalah suatu bentuk kumpulan (collection ) individu-individu, dalam kumpulan tersebut tidak terdapat interaksi dan dalam kumpulan tersebut tidak terdapat adanya struktur dan pada umumnya massa berjumlah orang banyak dan berlangsung lama.
·         Massa menurut Gustave Le Bon ( yang dapat dipandang pelopor dari psikolog massa) bahwa massa itu merupakan suatu kumpulan orang banyak, berjumlah ratusan atau ribuan, yang berkumpul dan mengadakan hubungan untuk sementara waktu karena minat dan kepentingan  yang sementara juga. Contoh orang yang melihat pertandingan sepak bola, orang menonton bioskop dan sebagainya.
·         Massa menurut Mennicke (1948) mempunyai pendapat dan pandangannya yang lain sehingga ia membedakan antara massa abstrak dan massa konkrit. Massa abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang didorong oleh adanya persamaan minat, persamaan perhatian, persamaan kepentingan, persamaan tujuan, tidak adanya struktur yang jelas, tidak terorganis. Massa konkrit adalah adanya ikatan batin, adanya persamaan norma, mempunyai struktur yang jelas.
·         Massa menurut Park dan Burgess (Lih. Lindzey, 1959) membedakan antara massa aktif (mob) dan massa pasif (audience). Dalam mob telah ada tindakan-tindakan nyata misalnya demonstrasi, perkelahian massal. Sedangkan pada tindakan yang nyata, misal orang-orang yang berkumpul untuk menjadi mob. Sebaliknya Mob dapat menjadi audience.

4.      Contoh kasus yang akan saya bahas adalah perbedaan pekerjaan dapat sangat membedakan suatu status di dalam masyarakat itu terutama di daerah perkotaan. Seperti para petinggi negara kita ini karena semakin tinggi jabatan yang dia pegang dan semakin tinggi pula kekuasaan yang dia pegang.
Tanggapan saya adalah sebaiknya orang yang mempunyai status lebih tinggi dibandingkan lainnya sebaiknya tidaklah angkuh ataupun sombong karena semua manusia adalah makhluk sosial dan saling membutuhkan satu sama lainnya.



Sumber :


Senin, 04 November 2013

Posisi dan fungsi warga negara atau pemerintahan

1.      Negara
Suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi dimana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan keamanan, dan lain-lainnya. Didalam suatu negara minimal terdapat unsur-unsur negara seperti : rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat serta pengakuan dari negara lain.
Pengertian negara berdasarkan pendapat para ahli :
·         Roger F. Soltau : Negara adalah alat atu wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat
·         Georg Jellinek : Negara merupakan organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang telah berdiam di suatu wilayah tertentu
·         Prof. R. Djokosoetono : Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada dibawah suatu pemerintahan yang sama.
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berbentuk republik yang telah diakui oleh dunia internasional dengan memiliki ratusan juta rakyat, wilayah darat, laut, dan udara yang luas serta terdapat organisasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang berkuasa.
Fungsi – fungsi Negara :
ü  Mensejahterakan serta memakmurkan rakyat : negara yang sukses dan maju adalah negara yang bisa membuat masyarakat bahagia secara umum dari sisi ekonomi dan sosial kemsayarakatan
ü  Melaksanakan ketertiban : untuk menciptakan suasana lingkungan yang kondusif dan damai diperlukan pemeliharaan ketertiban umum yang didukung penuh oleh masyarakat
ü  Pertahanan dan keamanan : negara harus bisa memberi rasa aman serta menjaga dari segala macam gangguan dan ancaman yang datang dari dalam maupun luar
ü  Menegakkan keadilan : negara membentuk lembaga-lembaga peradilan sebagai tempat warganya meminta keadilan di segala bidang kehidupan

2.      Warga negara
Bagian dari penduduk suatu negara. Warga negara memiliki hubungan dengan negaranya. Kedudukannya sebagai warga negara menciptakan hubungan berupa peranan, hak, dan kewajiban yang bersifat timbal balik.
Negara indonesia telah menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara. Ketentuan tersebut tercantum dalam pasal 26 UUD 1945 sebagai berikut :
·         Yang menjadi warga negara ialah orang-orang indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara
·         Penduduk ialah warga negara indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di indonesia
·         Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang
Berdasarkan hal diatas, kita mengetahui bahwa orang yang dapat menjadi warga negara indonesia adalah :
a)      Orang – orang bangsa indonesia asli
b)      Orang – orang bangsa lain yang disahkan dengan undang – undang menjadi warga negara
Adapun Undang – Undang yang mengatur tentang warga negara adalah Undang – Undang No 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Wujud hubungan antara warga negara dengan negara adalah berupa peranan (role). Peranan pada dasarnya adalah tugas apa yang dilakukan sesuai dengan status yang dimiliki. Dalam hal ini sebagai warga negara. Hak dan kewajiban warga negara indonesia tercantum dalam Pasal 27 sampai pasal 34 UUD 1945. Beberapa hak warga negara indonesia antara lain :
ü  Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
ü  Hak membela negara
ü  Hak berpendapat
ü  Hak kemerdekaan memeluk agama
ü  Hak mendapat pengajaran DLL

Sedangkan kewajiban warga negara indonesia terhadap negara adalah :
ü  Kewajiban mentaati hukum dan pemerintahan
ü  Kewajiban membela negara
ü  Kewajiban dalam upaya pertahanan negara

Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban negara terhadap warga negara. Beberapa ketentuan tersebut, antara lain :
·         Hak negara untuk ditaati hukum danpemerintah
·         Hak negara untuk dibela
·         Hak negara untuk menguasai bumi, air, dan kekayaan intuk kepentingan rakyat
·         Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil
·         Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara
·         Kewajiban negara mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat
Secara garis besar, hak dan kewajiban warga negara yang telah tertuang dalam UUD 1945 mencakup bidang-bidang ini antara lain : bidang politik dan pemerintahan, sosial, keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan pertahanan.
3.      Contoh kasusnya adalah pentingnya peran warga negara dalam melestarikan kebudayaan  negaranya masing-masing. Indonesia mempunyai berbagai kebudayaan seperti tarian, masakan, bahasa dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara harus menjaganya karena kalau tidak kebudayaan kita akan diambil atau di hak miliki oleh negara lain. Contoh tari pendet yang telah diakui oleh negara tetangga kita “malaysia”.

4.      Tanggapan  saya adalah sangat memprihatinkan dikarenakan sudah lama nya kebudayaan itu di indonesia tapi kurangnya perhatian warga indonesia pada kebudayaan miliknya, kita lebih membanggakan dengan  kebuadayaan orang lain, karena itu kia harus lah melestarikannya agar tidak kembali direbut oleh negara orang.

Sumber :


Peranan pemuda dan identitasnya di dunia pendidikan dan perguruan

1.      Pendidikan
Sarana bagi para pemuda dalam rangka mencari kesuksesan di masa depan dengan cara belajar berbagai macam ilmu baik secara akademik maupun non akademik. Belajar secara akademik seperti belajar di suatu lembaga yang diarahkan pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni tertentu, yang mencakup program pendidikan sarjana, magister, dan doktor. Dan belajar secara non akademik itu seperti kemampuan seseorang diluar bidang akademik atau pembelajaran contoh : ahli dalam olahraga.

2.      Peranan pemuda di bidang pendidikan
Kemajuan suatu bangsa akan ditentukan oleh kualitas pendidikannya sedangkan masa depan bangsa berada di tangan generasi muda. Disinilah terlihat keterkaitan peran pemuda dalam pendidikan. Oleh karena itu, masalah pendidikan nasional harus menjadi prioritas dalam pembangunan bangsa, dan hal itu telah diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 31 ayat (3).
Dalam rangka mengimplementasikan amanat tersebut semestinya pemerintah dapat menyelenggarakan pendidikan yang dapat diikuti oleh seluruh bangsa tidak terkecuali yang belum beruntung dalam bidang ekonomi. Pendidikan bukan semata-mat menekankan arti penting nilai akademik kecerdasan otak atau intelegensia. Namun, harus mencakup kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
Peranan pemuda jelas menjadi sangat penting khususnya para mahasiswa dan hal itu juga telah dibuktikan oleh para pejuang pergerakan nasional. Namun harus disesuaikan dengan tuntutan situasi dan kondisi serta pengembangan zaman dengan tidak meninggalkan nilai-nilai dan jati diri bangsa. Generasi muda merupakan pondasi bangsa dan sebagai agent of change yang diharapkan mampu tampil untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang telah dirintis oleh founding fathers termasuk dalam memajukan pendidikan.
Dengan peran pemuda yang sangat penting itu maka diharapkan para pemuda dapat menjalankan peranannya dengan baik seperti berprestasi di bidang akademik maupun non akademik.
Dan dapat diharapkan para pemuda mencerdaskan diri dengan mengenyam dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang mereka punyai.
Para pemuda, para pelopor pendidikan indonesia mampu mengenal secara esensial apa itu pendidikan, yakni memediasi manusia untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan demi mencapai kemaslahatan bersama. Inilah torehan sejarah berdarah dan sarat nilai, peran pemuda indonesia dalam kanca historisnya adalah mengambil posisi pelopor dalam mentransformasi budayanya melalui penciptaan media serta alat-alat perjuangannya melalui pendidikan yang revolusioner dan bukan yang lain.



3.      Contoh kasus yang akan saya angkat adalah bagaimana cara mewujudkan pendidikan nasional yang baik.
Negara indonesia ini memang masih menghadapi kendala dalam anggaran. Oleh karena itu, walaupun anggaran pendidikan telah mengalami kenaikan. Namun, dirasakan belum mencukupi untuk mewujudkan hasil pendidikan yang diharapkan. Diperlukan kesadaran dari semua penyelenggara negara untuk kesadaran dari semua penyelenggara negara untuk memprioritaskan pendidikan, baik di tingkat pusat maupun di daerah. Disamping itu semua komponen bangsa termasuk para pengusaha yang sudah maju perlu berkontribusi dalam pendidikan yang merupakan bentuk tanggung jawab sosial.

4.      Tanggapan saya adalah lebih diaturnya pendidikan di indonesia, baik dalam hal anggaran atau pun dari para pengurusnya.dalam hal kepengurusan sebaiknya tidak mengganggu jalannya pendidikan itu sendiri dikarenakan apabila sudah rusak dari dalam maka akan rusak semuanya. Karena itu  menurut saya melalui pendidikanlah dapat menghasilkan pemuda-pemuda yang tidak hanya menyandang gelar sarjana namun juga pemuda yang memiliki motivasi, semangat ilmiah, yang kreatif dalam berbagai hal, yang selalu mencari kesempurnaan dan juga menghindarkan apatisme serta setengah-setengah.

Sumber :

Senin, 21 Oktober 2013

Peranan pemuda dalam sosialisasi, internalisasi belajar dan pembinaan pengembangan generasi muda

1.      Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penamaan atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari suatu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelomok atau masyarakat sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan ( role theory ). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi 2 : sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkungkung dan diatur secara formal.
                                                                                   
2.      Jenis-jenis Sosialisasi : terbagi menjadi  2
·         Sosialisasi primer : Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalanini individu  semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat ( keluarga ). Dalam tahap inin, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga terdekatnya.
·         Sosialisasi sekunder : suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat.
·         Formal : terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.
·         Informal : terjadi di lingkungan masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti teman, sahabat, sesama anggota klub dan kelompok-kelompok sosial lainnya.
3.      Proses Sosialisasi
Tahap Persiapan ( Prepatory Stage ) : tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
Tahap Meniru ( Play Stage ) : tahap ini semakin sempurnnya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tuanya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak.
Tahap Siap Bertindak (Game Stage) : peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutanuntuk membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-temannya.
Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Stage/Generalized other) : tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang sekitar namun juga dengan masyarakat luas.

4.      Pengertian Internalisi
Internalisasi adalah norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusionalisasi saja, akan tetapi mungkin norma-norma tersebut sudah mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat. Norma-norma ini kadang dibedakan antara norma-norma : yang mengatur pribadi yang mencakup norma kepercayaan yang bertujuan agar manusia berhati nurani yang bersih, yang mengatur hubungan pribadi, mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hukum serta mempunyai tujuan agar manusia bertingkah laku yang baik dalam pergaulan hidup dan bertujuan untukmencapai kedamaian hidup.
5.      Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Generasi muda merupakan generasi penerus perjuangan bangsa dan sumber daya insani bagi pembangunan nasional, generasi muda diharapkan dapat memikul tanggung jawab untuk kelestarian bangsa dan negara. Pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda ditetapkan oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuannya agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakannya sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
·         Landasan idiil ( Pancasila )
·         Landasan Konstitusional ( UUD 1945 )
·         Landasan Strategi ( Garis-garis besar haluan negara )
·         Landasan Histories ( Sumpah Pemuda dan Proklamasi )
·         Landasan Normatif ( Tata Nilai di Tengah Masyarakat )
Dalam hal ini, Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda menyangkut 2 pengertian pokok, diantaranya :
·         Mereka yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan keterlibatannya pun secara fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh bangsa ini.
·         Mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah pertumbuhan potensi dan kemampuan ketingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
6.      Contoh kasus :
Hasil riset dari penelitian yang telah dilakukam oleh KOMNAS Perlindungan Anak 2007 ataupun BKKBN 2010, mengenai perilaku remaja yang melakukan hubungan seks pra nikah, menunjukkan kecenderungan meningkat. Data hasil riset BKKBN misalnya, mengatakan bahwa separuh remaja perempuan lajang yang tinggal di wilayah Jakarta, Bogor, Tanggerang, dan Bekasi telah kehilangan keperawanannya dan mengaku pernah melakukan hubungan seks sebelum menikah, bahkan tidak sedikit yang mengalami kasus hamil di luar nikah.
Penyebab remaja melakukan seks bebas :
·         Orang tua : karena kurangnya bimbingan dan pengawasan sudah pasti akan membuat anak menjadi liar dan susah di kontrol. Orang tua pun yang terlalu percaya kepada anak tanpa mengetahui aktivitas yang dilakukan di luar rumah
·         Lingkungan atau Teman : sekuat apapun kita mempertahankan diri kalu lingkungan dan orang-orang terdekat kita tidak mendukung kita, bukan tidak mungkin kita yang akhirnya terikut dengan mereka.
·         Uang : zaman sekarang ini uang adalah segalanya, tolak ukur seseorang ada pada uang, kehormatan, harga diri. Karena itu, orang-orang yang kebutuhannya tidak terpenuhi akan melakukan segala cara agar mendapatkan yang diinginkan.
·         Iman yang lemah : seseorang yang tidak punya iman dihatinya sudah pasti tidak tahan dengan godaan sekecil apapun.
·         Ketagihan : sama seperti makan, seks membuat seseorang ketagihan dan ingin terus melakukannya.
7.      Tanggapan saya tentang seks bebas
Karena di indonesia atau bahkan di dunia sudah sangat banyak beredar film porno sehingga menyebabkan banyaknya remaja yang mudah sekali mendapatkanya dan selain itu karena pengaruh dari pergaulan yang sangat bebas. Oleh karena itu pengawasan orang tua sangatlah penting.
Cara –cara mencegah seks bebas :
·         Pondasi keimanan yang kuat dan sehat, karena dengan mendekatkan diri pada tuhan dapat menguatkan iman kita dari segala godaan baik yang kecil maupun yang besar.
·         Memilih teman pergaulan, karena dari itu lah akan tercipta perilaku kita di masa depan.
·         Menjaga hubungan baik dengan kedua orang tua, karena orang tua sangat berpengaruh pada pembentukan karakter anak.
·         Hindari menonton film berbau seks, dengan tidak menontong itu akan mengurangi hasrat untuk melakukan yang sama.
·         Hindari pembicaraan yang mengarah kepada seksual


Sumber :

http://ijalmacosmatt.wordpress.com/tips-tips/tips-menghindari-seks-bebas/