Senin, 11 November 2013

Pelapisan sosial dan Kesamaan derajat

1.      Pelapisan sosial
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Stratifikasi sosial menurut Pitirim A. Sorokin mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
Stratifikasi sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
Stratifikasi sosial menurut Horton dan Hunt adalah sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat
Stratifikasi sosial menurut Soerjono Soekanto adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.

Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut :
·         Ukuran kekayaan ( materi atau kebendaan ) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat kedalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaian, maupun kebiasaan dalam berbelanja, serta kemampuan dalam berbagi kepada sesama.
·         Ukuran kekuasaan dan wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial. Ukuran kekuasaan tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang kaya dalam masyarakat mampu menguasai orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya.
·         Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakat. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
·         Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan, penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik ( kesarjanaan ), atau profesi yang disandang seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktor dan lain-lain. Namun sering timbul akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya.

2.      Kesamaan derajat
Adalah suatu sifat yang menghubungkan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara. Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan satu sama lain. Pelapisan sosial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan kesamaan derajat adalah suatu yang membuat  bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara kalanganatas dan kalangan bawah.

3.      Massa
Massa atau crowd adalah suatu bentuk kumpulan (collection ) individu-individu, dalam kumpulan tersebut tidak terdapat interaksi dan dalam kumpulan tersebut tidak terdapat adanya struktur dan pada umumnya massa berjumlah orang banyak dan berlangsung lama.
·         Massa menurut Gustave Le Bon ( yang dapat dipandang pelopor dari psikolog massa) bahwa massa itu merupakan suatu kumpulan orang banyak, berjumlah ratusan atau ribuan, yang berkumpul dan mengadakan hubungan untuk sementara waktu karena minat dan kepentingan  yang sementara juga. Contoh orang yang melihat pertandingan sepak bola, orang menonton bioskop dan sebagainya.
·         Massa menurut Mennicke (1948) mempunyai pendapat dan pandangannya yang lain sehingga ia membedakan antara massa abstrak dan massa konkrit. Massa abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang didorong oleh adanya persamaan minat, persamaan perhatian, persamaan kepentingan, persamaan tujuan, tidak adanya struktur yang jelas, tidak terorganis. Massa konkrit adalah adanya ikatan batin, adanya persamaan norma, mempunyai struktur yang jelas.
·         Massa menurut Park dan Burgess (Lih. Lindzey, 1959) membedakan antara massa aktif (mob) dan massa pasif (audience). Dalam mob telah ada tindakan-tindakan nyata misalnya demonstrasi, perkelahian massal. Sedangkan pada tindakan yang nyata, misal orang-orang yang berkumpul untuk menjadi mob. Sebaliknya Mob dapat menjadi audience.

4.      Contoh kasus yang akan saya bahas adalah perbedaan pekerjaan dapat sangat membedakan suatu status di dalam masyarakat itu terutama di daerah perkotaan. Seperti para petinggi negara kita ini karena semakin tinggi jabatan yang dia pegang dan semakin tinggi pula kekuasaan yang dia pegang.
Tanggapan saya adalah sebaiknya orang yang mempunyai status lebih tinggi dibandingkan lainnya sebaiknya tidaklah angkuh ataupun sombong karena semua manusia adalah makhluk sosial dan saling membutuhkan satu sama lainnya.



Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar