Kamis, 12 Desember 2013

Pertentangan Sosial dan Integrasi di Masyarakat

1.      Pertentangan Sosial
Suatu kegiatan yang menentang ilmu – ilmu sosial yang biasanya terjadi karena kesalah pahaman. Contoh pertentangan sosial adalah tauran, kerusuhan, perang antar suku dan banyak lagi. Contoh yang paling sering kita lihat adalah tauran antar pelajar, tauran yang sering terjadi biasanya di dasari oleh keinginan untuk menguasai suatu tempat atau daerah atau bahkan suatu barang. Pertentangan sosial juga biasanya terjadi dalam kehidupan rumah tangga yaitu KDRT mulai dari tahun 2000 kasus KDRT sering terjadi di indonesia. Sebenarnya pertentangan sosial bisa saja dihilangkan dengan cara saling percaya, terbuka dan saling pengertian, karena itu sikap yang harus kita tanam sejak kecil.
  
2.      Integrasi di kalangan masyarakat
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur – unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.
Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan dimana kelompok –kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformatis terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing – masing.integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
·         Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
·         Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur – unsur tertentu
Suatu integrasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan atau persoalan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Penganut konflik berpendapat bahwa msyarakat terintegrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan diantara berbagai kelompok.
Integrasi sosial akan terbentuk di kalangan masyarakat apabila sebagia        n besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas – batas teritorial, nilai – nilai, dan pranata – pranata sosial.
Bentuk integrasi sosial : Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertaya ciri khas kebudayaan asli dan Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur – unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.
Faktor – faktor Pendorong
a.       Faktor internal : kesadaran diri sebagai makhluk sosial, tuntutan kebutuhan,jiwa dan semangat gotong royong
b.      Faktor eksternal : tuntutan perkembangan zaman, persamaan kebudayaan,  terbukanya kesempatan berapartisipasi dalam kehidupan bersama, persamaan visi misi dan tujuan, sikap toleransi, adanya konsensus nilai dan adanya tantangan dari luar
c.       Homogenitas kelompok
d.      Besar kecilnya kelompok
e.       Mobilitas geografi
f.       Efektivitas komunikasi
g.      Integrasi antara dua hati
Syarat berhasilnya integrasi sosial :
a.       untuk meningkatkan integrasi sosial, maka pada diri masing – masing harus mengendalikan perbedaan atau konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
b.      Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya

1.      Hidup bermasyarakat yaiu sebuah hubungan antar individu-individu maupun antar kelompok dan golongan yang terjadi dalam proses kehidupan. Hidup bermasyarakat juga berarti kehidupan dinamis, dimana setiap anggota masyarakat saling berinteraksi. Hubungan antar individu ini pun  diikat oleh ikatan yang berupa norma serta nilai0nilai yang telah dibuat bersama para anggota. Norma dan nilai-nilai inilah yang menjadi alat pengendali agar para anggota masyarakat tidak terlepas dari rel ketentuan yang telah disepakati itu. Solidaritas, toleransi dan tenggang rasa adalah bukti kuatnya ikatan itu. Sakit salah satu anggota masyarakat akan dirasakan oleh anggota masyarakat lainnya. Dari hubungan seperti itulah lahir keharmonisan dalam hidup bermasyarakat.
Pada kenyataanya tidak semua masyarakat membentuk sebuah harmonisasi. Pada kondisi-kondisi tertentu hubungan antara masyarakat diwarnai berbagai persamaan. Namun sering juga didapati perbedaan-perbedaan, bahkan pertentangan dalam masyarakat. Hal-hal seperti itulah yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah pertentangan sosial dan integrasi masyarakat. Dimana ada suatu kelompok yang tidak menyukai kelompok lain, sehingga menimbulkan suatu perselisihan diantara mereka. Banyak sekali pertentangan sosial yang terjadi di dunia ini.
Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi diantara kesatuan sosila dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda ( cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan diantara berbagai kelompok.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar