Pertentangan
Sosial dan Integrasi di Masyarakat
1.
Pertentangan Sosial
Suatu
kegiatan yang menentang ilmu – ilmu sosial yang biasanya terjadi karena kesalah
pahaman. Contoh pertentangan sosial adalah tauran, kerusuhan, perang antar suku
dan banyak lagi. Contoh yang paling sering kita lihat adalah tauran antar
pelajar, tauran yang sering terjadi biasanya di dasari oleh keinginan untuk
menguasai suatu tempat atau daerah atau bahkan suatu barang. Pertentangan
sosial juga biasanya terjadi dalam kehidupan rumah tangga yaitu KDRT mulai dari
tahun 2000 kasus KDRT sering terjadi di indonesia. Sebenarnya pertentangan
sosial bisa saja dihilangkan dengan cara saling percaya, terbuka dan saling
pengertian, karena itu sikap yang harus kita tanam sejak kecil.
2.
Integrasi di kalangan masyarakat
Integrasi
berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara
unsur – unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga
menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.
Definisi
lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan dimana kelompok –kelompok etnik
beradaptasi dan bersikap komformatis terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat,
namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing – masing.integrasi
memiliki 2 pengertian, yaitu :
·
Pengendalian terhadap konflik dan
penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
·
Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan
unsur – unsur tertentu
Suatu
integrasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat agar masyarakat tidak bubar
meskipun menghadapi berbagai tantangan atau persoalan, baik merupa tantangan
fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Penganut
konflik berpendapat bahwa msyarakat terintegrasi atas paksaan dan karena adanya
saling ketergantungan diantara berbagai kelompok.
Integrasi
sosial akan terbentuk di kalangan masyarakat apabila sebagia n besar masyarakat memiliki kesepakatan
tentang batas – batas teritorial, nilai – nilai, dan pranata – pranata sosial.
Bentuk integrasi sosial
: Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertaya ciri khas kebudayaan
asli dan Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur – unsur asing tanpa
menghilangkan kebudayaan asli.
Faktor – faktor Pendorong
a. Faktor
internal : kesadaran diri sebagai makhluk sosial, tuntutan kebutuhan,jiwa dan
semangat gotong royong
b. Faktor
eksternal : tuntutan perkembangan zaman, persamaan kebudayaan, terbukanya kesempatan berapartisipasi dalam
kehidupan bersama, persamaan visi misi dan tujuan, sikap toleransi, adanya
konsensus nilai dan adanya tantangan dari luar
c. Homogenitas
kelompok
d. Besar
kecilnya kelompok
e. Mobilitas
geografi
f. Efektivitas
komunikasi
g. Integrasi
antara dua hati
Syarat berhasilnya integrasi sosial
:
a. untuk
meningkatkan integrasi sosial, maka pada diri masing – masing harus
mengendalikan perbedaan atau konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan
bukan sebaliknya.
b. Tiap
warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang
lainnya
1.
Hidup bermasyarakat yaiu sebuah hubungan
antar individu-individu maupun antar kelompok dan golongan yang terjadi dalam
proses kehidupan. Hidup bermasyarakat juga berarti kehidupan dinamis, dimana
setiap anggota masyarakat saling berinteraksi. Hubungan antar individu ini
pun diikat oleh ikatan yang berupa norma
serta nilai0nilai yang telah dibuat bersama para anggota. Norma dan nilai-nilai
inilah yang menjadi alat pengendali agar para anggota masyarakat tidak terlepas
dari rel ketentuan yang telah disepakati itu. Solidaritas, toleransi dan
tenggang rasa adalah bukti kuatnya ikatan itu. Sakit salah satu anggota
masyarakat akan dirasakan oleh anggota masyarakat lainnya. Dari hubungan
seperti itulah lahir keharmonisan dalam hidup bermasyarakat.
Pada
kenyataanya tidak semua masyarakat membentuk sebuah harmonisasi. Pada
kondisi-kondisi tertentu hubungan antara masyarakat diwarnai berbagai
persamaan. Namun sering juga didapati perbedaan-perbedaan, bahkan pertentangan
dalam masyarakat. Hal-hal seperti itulah yang menimbulkan perpecahan dalam
masyarakat. Salah satu contohnya adalah pertentangan sosial dan integrasi
masyarakat. Dimana ada suatu kelompok yang tidak menyukai kelompok lain,
sehingga menimbulkan suatu perselisihan diantara mereka. Banyak sekali
pertentangan sosial yang terjadi di dunia ini.
Menurut
pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa
terintegrasi di atas dua landasan berikut :
Suatu
masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di
antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan
yang bersifat fundamental (mendasar)
Masyarakat
terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari
berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang
terjadi diantara kesatuan sosila dengan kesatuan sosial lainnya akan segera
dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda ( cross-cutting loyalities) dari
anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut
konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegrasi atas paksaan dan karena
adanya saling ketergantungan diantara berbagai kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar