Bandung,
Sabtu 8 juni 2013
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Bupati
Bandung, Dadang Naser, mengaku segera menginstrusikan jajarannya untuk
melakukan operasi pasar. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mengatasi kenaikan
harga kebutuhan pokok di pasar tradisional Kabupaten Bandung. Dadang
menilai, harga sembako naik secara
tak wajar. Pasalnya kenaikan harga BBM bersubsidi yang menjadi pemicu kenaikan
harga bahan pokok belum terjadi. Pemkab Bandung akan segera melakukan upaya agar
tidak menjadi beban bagi warga.
"Saya prihatin melihat kondisi seperti ini. Banyaknya
harga pokok yang naik itu kan sangat memberatkan warga. BBMnya juga belum naik
tapi harga pokok malah sudah naik. Kasihan para pedagang dan masyarakat,"
ujar Dadang, di Masjid Raya Alfathu Kompleks Pemkab Bandung, Jumat
(7/6/2013). Para pengusaha, lanjut dia, harus bisa memberi perhatian
kepada para pedagang atas dampak kenaikan harga ini. Pihaknya pun akan terus
melakukan pemantauan.
"Kami akan mencari penyebab kenaikan harga ini. Bisa
saja ada oknum yang memanfaatkannya dengan melakukan penimbunan. Kalau ada yang
seperti itu akan kami tindak tegas," katanya. Kenaikan harga yang
paling mencolok terjadi pada komoditas cabai merah keriting. Kemarin sudah
mencapai Rp 33 ribu per kilogram. Padahal beberapa pekan lalu, harga cabai
masih stabil di kisaran Rp 15 ribu per kilogram. Komoditas jengkol juga
mengalami lonjakan yang fantastis. Jengkol yang biasa dijual Rp 14 ribu per
kilogram, kemarin sudah mencapai Rp 40 ribu per kilogram.
Harga ayam potong juga mengalami kenaikan harga. Pekan lalu,
harga ayam potong inimasih Rp 20 ribu per kilogram. Kemarin harganya sudah
mencapai Rp 28 ribu per kilogram. Namun, berbeda dengan daging ayam, harga
daging sapi masih stabil, tetap pada kisaran Rp 85.000 per kilogram. Ketua
Komisi B DPRD Kabupaten Bandung, Saeful Bahri berencana akan melakukan
pemanggilan kepada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
(Diskoperindag) Kabupaten Bandung, untuk meminta keterangan terkait kenaikan
harga bahan pokok. Pasalnya banyak warga yang mengeluhkan kenaikan harga ini.
"Nanti kami akan minta keterangan dari dinas terkait
mengenai kenaikan harga. Sudah sangat memberatkan warga. Kalau harga bahan
pokok naik ditambah harga BBM naik akan lebih memberatkan warga,"
tegasnya.Ia mengakui, kenaikan ini memang diakibatkan beberapa faktor. Seperti
adanya rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintah pusat dan pengaruh cuaca yang
tidak menentu."BBM memang jadi salah satu penyebabnya. Tapi selain itu, pengaruh
cuaca juga menjadi pemicunya. Kita juga akan melakukan pemeriksaan ke lapangan.
Karena ditakutkan ada oknum yang melakukan penimbunan," katanya.
Sejumlah bahan
kebutuhan pokok (sembako) dipasaran mulai mengalami kenaikan harga setelah
harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik. Kenaikan harga sembako seperti terjadi di
Kediri, Jawa Timur (Jatim). Para pedagang mulai menaikkan harga sembako setelah
biaya pengiriman barang juga mengalami kenaikan, akibat harga BBM naik. Harga
sembako di Pasar Setono Betek, Kota Kediri, Jatim pagi tadi mulai mengalami
kenaikan.
Pedagang sembako
di daerah tersebut mengatakan, bahan pokok yang mengalami kenaikan harga di
antaranya, cabai, telur, beras, minyak, serta kacang-kacangan. Menurutnya,
kenaikan harga sembako tersebut terjadi setelah biaya pengiriman barang
mengalami kenaikan akibat dampak dari kenaikan BBM. Dari sejumlah kebutuhan
pokok tersebut, harga cabai mengalami kenaikan paling signifikan. Dari
sebelumnya Rp40 ribu per kg, kini mencapai Rp55 ribu per kg.
Pedagang telur
di Pasar Setono Betek mengatakan, untuk harga telur naik dari Rp15 ribu menjadi
Rp17 ribu per kg. Sementara itu, harga kebutuhan pokok diprediksi akan terus
mengalami kenaikan ketika para pedagang menerima kiriman stok barang yang baru.
Warga pun berharap pemerintah dapat segera menstabilkan harga kebutuhan pokok
setelah kenaikan harga BBM malam tadi yang dinilai cukup memberatkan beban
mereka
http://www.jurnalmetro.com/harga-sembako-mulai-naik-setelah-bbm-naik/
http://www.tribunnews.com/regional/2013/06/08/kenaikan-harga-sembako-sudah-tak-wajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar